Tuesday, May 27, 2014

Pengertian Supply Chain Management (SCM)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Supply Chain adalah Jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ketangan pemakain akhir.

Manajemen Rantai Suplai (SCM) adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. SCM bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.

Supply Chain Management harus memasukkan problem berikut :

1. Distribusi Konfigurasi Jaringan : Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas dan pusat produksi, gudang dan pelanggan.

2. Strategi Distribuasi : Sentralisasi atau Desentralisasu, pengepalan langsung, strategi menarik atau mendorong.

3. Informasi : Sistem terintregasi dan proses melalui rantai supply untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyalm perkiraan, inventaris dan transportasi.

4. Manajemen Inventari : Kuantitas dan lokasi dari investaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi.

5. Aliran Dana : Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai suplai.


Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.
Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencanaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai.

Beberapa model telah diajukan untuk memahami aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah model manajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai. Model lain ialah SCM yang diajukan oleh Global Supply Chain Forum (GSCF). Aktivitas suplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.


Gambar dibawah ini memberikan ide kepada kita tentang rantai pasokan / suplai :



Agar rantai tersebut berjalan dengan baik  tentu saja diperlukan suatu pengaturan atau manajemen yang baik juga.  Jadi dari sini kemudian muncullah apa yang disebut Manajemen Rantai Pasokan / Suplai (SCM).
Secara garis besar SCM adalah suatu proses untuk mengintegrasi, mengkoordinasi dan mengontrol pergerakan bahan baku menjadi produk jadi dan mengirimkannya kepada konsumen. Pergerakan informasi juga termasuk dalam proses ini.  Segala upaya biasanya dilakukan agar proses tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk memaksimalkan nilai yang bisa didapatkan oleh konsumen serta untuk mencapai suatu keuntungan yang berkelanjutan.
Dari gambar yang ada, kita dapat melihat bahwa secara garis besar SCM mempunyai lima komponen dasar,  yaitu:
  1. Perencanaan – perusahaan perlu membuat suatu perencaan atau strategi untuk mengatur semua sumber daya yang ada secara efisien dengan biaya yang tidak terlalu besar untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
  2. Pemasok – perusahaan/pabrik harus memilih dengan tepat siapa yang akan menjadi pemasok dari produk yang dibuat.
  3. Produksi  – perusahaan/pabrik harus bisa mengukur tingkat kualitas, hasil produksi dan produktivitas pekerja. Pengujian produk, pemeriksaan kemasan dan persiapan pengiriman perlu diperhatikan dengan baik dan ditingkatkan.
  4. Pengiriman – bagian ini kita kenal dengan logistik. Di bagian ini perusahaan mengkoordinasikan pemesanan dari pelanggan, penyimpanan produk, memilih cara pengiriman dan siapa yang akan mengirimkan serta membuat sistem pembayaran.
  5. Pengembalian barang – ini merupakan bagian yang cukup problematik buat kebanyakan perusahaan. Pada bagian perencanaan di atas, perusahaan harus membuat suatu sistem yang responsif dan fleksibel untuk bisa menerima kembali produk yang cacat, serta memberikan layanan kepada pelanggan yang mempunyai masalah dengan pengiriman.

Dari lima komponen di atas, kita dapat melihat bahwa perusahaan yang menjalankan SCM akan terkait dengan dua jenis aliran, yaitu aliran “fisik” dan aliran “informasi”. Aliran fisik adalah yang bisa terlihat dalam rantai pasokan tersebut, yaitu pengolahan produk, pergerakan barang dan material serta penyimpanan. Sedangkan aliran informasi adalah bagaimana setiap perusahaan yang ada di dalam rantai pasokan tersebut bisa berkoordinasi dalam membuat rencana jangka panjang mereka dan juga untuk mengontrol aliran barang dan material dari titik awal hingga titik akhir.


No comments:

Post a Comment